Mengembangkan Kreativitas tanpa Batas

Saat ini kita sudah memasuki era digital yang ditandai dengan semakin meluasnya internet serta munculnya teknologi super canggih berupa kecerdasan buatan. Perkembangan itu di satu sisi telah memudahkan kehidupan manusia. Tapi di sisi lain juga telah menimbulkan banyak masalah dan memunculkan tantangan baru.

Kreativitas sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah dan tantangan baru itu. Kreativitas merupakan satu-satunya alat untuk dapat menghasilkan solusi kreatif. Tanpa kreativitas berarti masalah baru tidak memililiki solusi. Itu artinya masalah itu tidak terselesaikan. Masalah yang menumpuk tanpa penyelesaian dapat memicu stres bahkan depresi.

Oleh karena itu, mengembangkan kreativitas menjadi tugas wajib bagi kita semua. Berita baiknya, kreativitas bukan anugerah bagi individu tertentu saja, melainkan untuk kita semua. Kita dapat mengembangkan kreativitas sesuai dengan keunikan kita masing-masing.

Untuk dapat mengembangkan kreativitas tanpa batas, kita harus tahu dulu dari mana ia berasal. Banyak model kreativitas telah diajukan oleh para pakar untuk menjelaskan darimana sumber kreativitas. Namun, satu model yang paling sederhana dan telah diterima banyak pakar adalah model yang diajukan oleh Amabile. Menurut Amabile (1998), kreativitas merupakan perpaduan antara keahilan, keterampilan berpikir kreatif, dan motivasi (lihat gambar).

Keahlian

Keahlian merupakan perpaduan antara pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan dapat diperoleh dari kegiatan menyimak, membaca, mengamati sekitar, serta mengalami dan melakukan sendiri. Berita baiknya, semua orang punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan pengetahuan. Untuk memperoleh pengetahuan, kita tidak harus pergi ke sekolah. Pengetahuan dapat diperoleh kapan saja dan di mana saja dengan memanfaatkan teknologi digital, baik berupa internet, perangkat keras, maupun perangkat lunak. 

Sementara itu, pengalaman terbentuk dari semua aktivitas atau kegiatan yang dilakukan sepanjang waktu. Pengalaman sangat penting karena dapat membuat pengetahuan yang telah diperoleh menjadi lebih bermakna dan permanen. Pengalaman yang kaya, jika dipadukan dengan pengetahuan yang luas dan mendalam, maka akan membentuk keahlian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling tidak dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk benar-benar menguasai dan ahli di bidang tertentu. Tentu saja dengan catatan bahwa rentang waktu itu digunakan untuk belajar dan mengembangkan diri, terutama untuk mendalami bidang keahlian yang sudah dipilih.

Bagi Anda yang ingin meningkatkan keahlian, fokuslah terhadap suatu bidang lalu berdisiplinlah menguasai segala hal terkait bidang itu secara mendalam. Banyak-banyaklah membaca, menyimak, mengamati, mencoba, melakukan hal-hal baru terkait bidang tersebut sehingga pengetahuan menjadi lebih luas dan lebih mendalam. Seiring berjalannya waktu, Anda akan menjadi ahli di bidang tersebut.

Keterampilan Berpikir Kreatif

Banyak pengetahuan dan pengalaman saja tidak menjamin seseorang memiliki kreativitas. Dibutuhkan seperangkat keterampilan khusus untuk dapat mengolah pengetahuan dan pengalaman menjadi ide-ide kreatif. Keterampilan khusus tersebut disebut keterampilan berpikir kreatif.

Keterampilan berpikir kreatif merupakan keterampilan menghubungkan berbagai hal sehingga membentuk ide, gagasan, atau sesuatu yang belum ada sebelumnya.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kreatif bukanlah bakat atau kemampuan bawaan yang hanya dimiliki orang-orang tertentu. Keterampilan ini dapat dipelajari, dilatih, dan dikuasai semua orang. Memang, setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam melatih dan mengembangkan keterampilan berpikir kreatifnya. 

Kesimpulannya sederhana, jika ingin memiliki kreativitas tanpa batas, rajin-rajinlah melatih keterampilan berpikir kreatif. Edward Bono, seorang praktisi kreativitas telah mengenalkan konsep Berpikir Lateral sebagai nama lain dari keterampilan berpikir kreatif. Di dalam banyak bukunya, dia mengenalkan teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk menghubungkan segala sesuatu sehingga menghasilkan ide kreatif. Untuk melatih dan mengembangkan keterampilan berpikir kreatif, Anda dapat mencari, membaca, mempraktekkan, dan membiasakan teknik-teknik itu.

Motivasi Instrinsik

Kreativitas tidak serta merta muncul hanya dengan bekal keahlian dan keterampilan berpikir kreatif. Ada hal lain yang tidak kalah pentingnya yang juga mempengaruhi tingkat kreativitas seseorang. Hal lain itu adalah motivasi. Tanpa motivasi, tidak ada alasan atau penggerak seseorang untuk berpikir kreatif. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki menjadi tidak berguna ketika tidak diolah melalui proses berpikir kreatif. Pengetahuan dan pengalaman itu pun tidak bisa menghasilkan ide kreatif. 

Paling tidak ada dua jenis motivasi yang mempengaruhi kreativitas seseorang yaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Seseorang yang rela menghabiskan waktu berjam-jam membuat karya seni karena menyukai aktivitas tersebut dan merasa senang dalam menjalaninya adalah contoh dari motivasi instrinsik. Motivasi jenis ini melekat pada aktivitas yang dilakukan. Sementara itu, ketika seseorang melakukan kegiatan berkarya karena iming-iming dari luar, misalnya agar mendapat pujian dari orang lain atau ingin mendapat keuntungan finansial, maka itu disebut motivasi ekstrinsik. 

Hasil riset menunjukkan bahwa motivasi yang paling mempengaruhi kreativitas adalah motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik cepat pudar dan hilang, terutama jika apa yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang didapatkan. Sementara motivasi instrinsik lebih bertahan lama. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik, tidak bergantung dengan keadaan di luar dirinya atau hasil yang dicapai setelahnya. Dia lebih mudah menikmati prosesnya.

Jika Anda ingin memiliki kreativitas yang mumpuni, tumbuhkanlah motivasi instrinsik terhadap sesuatu. Ikuti kata hati Anda. Jalani dan lakukan sesuatu yang benar-benar diminati dan Anda senang melakukannya. Itu adalah sumber motivasi instrinsik yang luar biasa.

Kesimpulan

Jadi, untuk menumbuhkan, menjaga, dan mengembangkan kreativitas tanpa batas, kita harus terus meningkatkan keahlian, melatih keterampilan berpikir kreatif, serta menjaga motivasi instrinsik. Banyak membaca dan mencoba hal-hal baru adalah kunci dari meningkatkan pengetahuan dan pengalaman. Latihan menulis secara terus menerus merupakan salah satu cara terbaik untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif. Sementara itu, meluruskan niat dan menikmati proses menulis adalah cara paling efektif untuk menumbuhkan dan menjaga motivasi instrinsik.

  • Referensi: Amabile, T. M. (1998). How to Kill Creativity. Harvard Business Review, September-Oktober 1998, 77–87.

Bergabunglah dengan kami.

Mari ikut berkontribusi membangun peradaban melalui tulisan.