



Di era digital yang serba cepat, di mana informasi dapat diakses dalam hitungan detik melalui gawai, keberadaan toko buku dan buku cetak sering kali dipandang sebelah mata. Namun, di balik tumpukan halaman dan aroma khas kertas, tersimpan pengalaman yang tak tergantikan. Mengunjungi toko buku dan membaca buku cetak bukan hanya kegiatan nostalgia, melainkan juga aktivitas yang menyimpan banyak manfaat. Oleh karena itu, jangan pernah melupakan toko buku dan buku cetak.
Manfaat Mengunjungi Toko Buku
Mengunjugi toko buku dapat menumbuhkan kecintaan pada literasi. Berada di antara rak-rak yang dipenuhi berbagai jenis buku dapat membangkitkan rasa penasaran dan minat baca. Pengalaman ini sangat berbeda dibanding hanya menggulir layar toko buku daring.
Di toko buku, kita bisa menyentuh, membuka, dan menelusuri halaman buku sebelum memutuskan membelinya. Hal ini membantu kita mengenali gaya bahasa, isi, dan kualitas buku secara langsung. Dengan begitu, kita tidak akan menyesal ketika membelinya.
Selain itu, toko buku menawarkan suasana yang tenang dan kontemplatif. Bagi sebagian orang, ini bisa menjadi tempat untuk menyegarkan pikiran, mencari inspirasi, atau bahkan pelarian sejenak dari rutinitas sehari-hari.
Hal yang tidak kalah pentingnya, dengan membeli buku di toko fisik, kita ikut menopang keberlangsungan penerbit, penulis, dan toko buku lokal yang kerap kalah bersaing dengan platform besar daring.
Tidak hanya itu, seringkali kita menemukan buku-buku yang sebelumnya tidak kita cari. Inilah kekayaan dari toko buku—kita bisa menemukan harta karun literasi secara tak sengaja.
Keunggulan Membaca Buku Cetak
Di toko buku, tentu kita dapat menemukan beragam buku cetak, baik untuk dibaca sepintas di sana, maupun untuk dibeli dan dibawa pulang. Buku cetak menawarkan pengalaman membaca yang bebas dari notifikasi, iklan pop-up, dan gangguan layar biru. Dengan begitu, kita bisa tenggelam penuh dalam isi bacaan tanpa banyak gangguan.
Penelitian menunjukkan bahwa membaca buku cetak membantu pemahaman dan retensi informasi lebih baik dibanding membaca dari layar. Pembaca cenderung lebih fokus dan mampu membangun koneksi antarteks secara lebih dalam.
Selain itu, buku cetak seringkali menjadi benda pribadi yang memiliki nilai sentimental. Coretan di pinggir halaman, lipatan sudut kertas, atau tanda buku dari seseorang tercinta menjadikan buku cetak bagian dari kisah hidup pembacanya.
Keuntungan lainnya, buku cetak tidak membutuhkan baterai, sinyal internet, atau perangkat tertentu. Ia bisa dibaca kapan pun dan di mana pun, bahkan saat listrik padam.
Hal yang paling penting, membaca dari kertas tidak membuat mata cepat lelah seperti layar. Banyak orang merasa lebih rileks saat membaca buku fisik, apalagi dengan suasana yang nyaman.
Penutup
Mengunjungi toko buku dan membaca buku cetak adalah dua kegiatan sederhana namun penuh makna. Di tengah arus digitalisasi yang deras, keduanya mengajak kita untuk melambat, merenung, dan menikmati keindahan kata demi kata. Maka, sesekali, sempatkanlah diri untuk masuk ke toko buku, menyentuh lembar demi lembar, dan biarkan diri Anda hanyut dalam dunia yang hanya bisa dihadirkan oleh buku cetak.
Kembali ke:
Postingan Terbaru
- Metode Penelitian Korelasi
- Kids need soft skills in the age of AI, but what does this mean for schools?
- The ChatGPT effect: In 3 years the AI chatbot has changed the way people look things up
- Girls and boys solve math problems differently – with similar short-term results but different long-term outcomes
- Metode Studi Kasus untuk Riset di Bidang Pendidikan
Bergabunglah dengan kami.
Mari ikut berkontribusi membangun peradaban melalui tulisan.


Tinggalkan komentar