Cara Meninjau Pustaka dan Menyajikannya Secara Sistematis untuk Menulis Skripsi

1. Pengertian Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah bagian dari skripsi yang memaparkan teori, konsep, hasil penelitian terdahulu, serta pandangan para ahli yang relevan dengan topik penelitian. Fungsinya untuk:

  • Menunjukkan pemahaman penulis terhadap penelitian yang sudah ada.
  • Menemukan celah (gap) penelitian yang akan diisi.
  • Menjadi dasar argumentasi dalam merumuskan kerangka berpikir dan hipotesis.

2. Langkah-langkah Meninjau Pustaka

a. Menentukan Kata Kunci

Tentukan kata kunci yang sesuai dengan topik penelitian. Misalnya, jika topiknya tentang literasi digital siswa SD, maka kata kuncinya bisa: literasi digital, siswa sekolah dasar, teknologi pendidikan, dll.

b. Mengumpulkan Sumber

Gunakan sumber ilmiah yang kredibel, seperti:

  • Buku akademik
  • Jurnal nasional dan internasional
  • Tesis, disertasi, atau skripsi terdahulu
  • Laporan penelitian resmi
  • Artikel dari database seperti Google Scholar, ResearchGate, atau Garuda

c. Membaca dan Mencatat

Saat membaca, catat:

  • Konsep utama atau teori yang relevan
  • Metode penelitian yang digunakan
  • Hasil penelitian terdahulu
  • Kelebihan dan keterbatasan penelitian

Gunakan teknik paraphrasing agar tidak menyalin langsung.

d. Mengelompokkan Sumber

Kelompokkan pustaka berdasarkan pola tertentu, misalnya:

  • Tema atau variabel (misalnya: literasi digital → pengertian, faktor, dampak)
  • Pendekatan teori (misalnya: konstruktivisme, behaviorisme)
  • Hasil penelitian terdahulu (misalnya: penelitian dalam negeri vs luar negeri)
  • Metode penelitian (misalnya: kualitatif, kuantitatif, campuran)

e. Menyusun Alur Logis

Susun pustaka dari hal yang paling umum ke yang lebih spesifik, atau dari teori dasar menuju penelitian terbaru. Hindari membuat daftar ringkasan yang terpisah-pisah, tapi kaitkan antar sumber untuk menunjukkan kesinambungan penelitian.

3. Cara Menyajikan Tinjauan Pustaka Secara Sistematis

Agar sistematis, ikuti pola berikut:

  1. Pembukaan → paparkan definisi dan teori dasar terkait topik.
  2. Pengembangan → bahas teori atau penelitian terdahulu yang mendukung atau berbeda.
  3. Sintesis → tunjukkan keterkaitan antar penelitian dan teori.
  4. Identifikasi Gap → jelaskan celah atau kekurangan penelitian terdahulu yang akan kamu isi dalam skripsi.

Contoh penyajian sistematis:

Beberapa ahli mendefinisikan literasi digital secara beragam. Gilster (1997) menyebutnya sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Sementara itu, Bawden (2008) menekankan aspek keterampilan kritis dalam mengakses informasi. Penelitian di Indonesia oleh Sari (2020) menunjukkan bahwa literasi digital siswa SD masih rendah karena keterbatasan fasilitas. Namun, penelitian Wicaksono (2022) mengungkap bahwa pemanfaatan aplikasi pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan literasi digital. Perbedaan hasil penelitian ini menunjukkan perlunya kajian lebih lanjut terkait faktor yang memengaruhi literasi digital siswa SD.

4. Tips Praktis

  • Gunakan aplikasi manajemen referensi (Mendeley, Zotero, EndNote) untuk memudahkan sitasi.
  • Perhatikan gaya penulisan sesuai pedoman kampus (APA, Chicago, atau IEEE). Di prodi PGSD FKIP UNIB menggunakan gaya penulisan APA.
  • Jangan sekadar menyalin teori, tapi tunjukkan keterkaitan dengan penelitianmu.
  • Upayakan pustaka terbaru (5–10 tahun terakhir), kecuali teori klasik yang fundamental.

📌 Kesimpulan: Meninjau pustaka bukan hanya mengumpulkan teori, tetapi juga menyusun cerita ilmiah yang runtut. Penyajian yang sistematis akan memperkuat argumen skripsi dan memperlihatkan kontribusi penelitian yang kamu lakukan.



Komentar

Tinggalkan komentar