Pengertian Parafrase
Parafrase adalah teknik menyampaikan kembali gagasan atau informasi dari sumber asli menggunakan bahasa sendiri tanpa mengubah makna inti. Dalam karya ilmiah, parafrase penting agar penulis tidak terjebak dalam plagiarisme, sekaligus menunjukkan kemampuan memahami literatur.
Contoh sederhana:
- Teks asli: “Motivasi belajar adalah dorongan yang muncul dari dalam diri maupun dari luar individu untuk mencapai tujuan belajar.”
- Parafrase: “Motivasi belajar dapat dipahami sebagai pendorong, baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal, yang mengarahkan seseorang untuk meraih tujuan dalam proses pembelajaran.”
Makna tetap sama, tapi cara penyampaian berbeda.
Mengapa Parafrase Penting dalam Karya Ilmiah?
- Menghindari plagiarisme → menulis ulang ide tanpa menyalin mentah.
- Menunjukkan pemahaman → pembaca tahu bahwa penulis benar-benar memahami isi bacaan.
- Membangun alur tulisan → menyesuaikan gaya bahasa sumber dengan gaya penulisan skripsi/tesis.
- Mengintegrasikan teori → mempermudah penyusunan kerangka berpikir.
Teknik Parafrase yang Efektif
a. Mengganti Sinonim
Ubah kata-kata tertentu dengan sinonim yang sesuai.
- Asli: “Teknologi informasi berperan penting dalam mempercepat akses data.”
- Parafrase: “Pemanfaatan teknologi informasi sangat krusial dalam memperlancar proses memperoleh data.”
b. Mengubah Struktur Kalimat
Ubah kalimat aktif menjadi pasif atau sebaliknya.
- Asli: “Guru memberikan motivasi kepada siswa.”
- Parafrase: “Siswa menerima motivasi yang diberikan oleh guru.”
c. Mengombinasikan Kalimat
Gabungkan beberapa kalimat menjadi satu yang lebih ringkas.
- Asli: “Literasi digital membantu siswa memahami informasi. Literasi digital juga membekali mereka menghadapi tantangan global.”
- Parafrase: “Literasi digital tidak hanya mendukung pemahaman informasi, tetapi juga mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global.”
d. Memecah Kalimat Panjang
Jika sumber menggunakan kalimat panjang, pecah menjadi beberapa kalimat pendek.
- Asli: “Pembelajaran berbasis proyek menuntut siswa bekerja sama, berpikir kritis, dan menghasilkan produk nyata sebagai bentuk pembelajaran aktif.”
- Parafrase: “Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa dituntut untuk bekerja sama. Mereka juga dilatih berpikir kritis serta menghasilkan produk nyata sebagai bentuk pengalaman belajar.”
e. Menggunakan Perubahan Bentuk Kata
Gunakan perubahan dari kata benda → kata kerja, atau sebaliknya.
- Asli: “Pengembangan kurikulum merupakan proses penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.”
- Parafrase: “Mutu pendidikan dapat ditingkatkan melalui kegiatan mengembangkan kurikulum.”
Tips Parafrase agar Tetap Akurat
- Pahami makna teks asli sebelum mencoba menulis ulang.
- Jangan hanya mengganti kata dengan sinonim, tapi ubah struktur kalimat.
- Pastikan tidak mengubah makna—inti pesan harus sama.
- Gunakan gaya bahasa yang konsisten dengan karya ilmiah.
- Tetap sertakan sitasi meski sudah diparafrase (misalnya: Menurut Santoso, 2020).
Kesalahan yang Harus Dihindari
- Copy-paste dengan sedikit perubahan → tetap terdeteksi plagiarisme.
- Menghilangkan sitasi → meski sudah diparafrase, sumber ide tetap harus disebutkan.
- Mengubah makna → parafrase tidak boleh menggeser maksud penulis asli.
- Menggunakan terlalu banyak kutipan langsung → karya jadi kurang orisinal.
Contoh Parafrase dalam Penulisan Karya Ilmiah
- Teks asli:
“Media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.” (Arifin, 2021) - Parafrase:
“Menurut Arifin (2021), penggunaan media pembelajaran interaktif mampu mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan belajar.”
Makna tetap sama, tetapi struktur dan pilihan katanya berbeda.
Kesimpulan
Parafrase adalah keterampilan penting dalam menulis karya ilmiah. Dengan teknik parafrase yang tepat—mengganti kata, mengubah struktur kalimat, mengombinasikan atau memecah kalimat, serta mengubah bentuk kata—penulis dapat menyampaikan ide orang lain dengan cara yang orisinal, tetap menjaga keilmiahan, dan terhindar dari plagiarisme.
Kembali ke:
Postingan Terbaru
- Metode Penelitian Korelasi
- Kids need soft skills in the age of AI, but what does this mean for schools?
- The ChatGPT effect: In 3 years the AI chatbot has changed the way people look things up
- Girls and boys solve math problems differently – with similar short-term results but different long-term outcomes
- Metode Studi Kasus untuk Riset di Bidang Pendidikan
Bergabunglah dengan kami.
Mari ikut berkontribusi membangun peradaban melalui tulisan.


Tinggalkan komentar