Kategori: Edukasi
-
Learning with AI falls short compared to old-fashioned web search
A recent study indicates that using large language models (LLMs) like ChatGPT for learning leads to shallower knowledge compared to traditional web searches. Participants who used LLMs wrote less informative advice and felt less engaged. The research suggests that active engagement through traditional methods fosters deeper understanding, urging users to be strategic with LLMs.
-
Guru sebagai Penulis: Mengubah Pengalaman Mengajar Menjadi Karya Bermakna
Dalam dunia pendidikan, guru selama ini dikenal sebagai sosok penyampai ilmu. Namun di balik peran itu, ada satu kemampuan penting yang sering luput disadari: guru adalah penulis. Bukan hanya penulis buku teks, tetapi penulis gagasan, pengalaman, refleksi, dan inovasi yang lahir dari ruang kelas. Kemampuan menulis bukan sekadar tambahan, melainkan bagian esensial dari profesionalitas seorang…
-
Penalaran Ilmiah: Mesin Logis di Balik Rencana Riset dan Karya Ilmiah yang Meyakinkan
Penalaran adalah proses berpikir yang penting dalam karya ilmiah, menghubungkan data dan kesimpulan. Ada dua jenis penalaran: deduktif (umum ke khusus) dan induktif (khusus ke umum). Penalaran yang baik harus konsisten, didukung bukti, bebas dari kekeliruan, dan transparan, sehingga tulisan ilmiah mampu menjelaskan dan meyakinkan.
-
Guru vs Pengusaha Culas: Perlawanan Sunyi di Ruang Kelas
Dalam dunia yang dihantui oleh kekuatan uang, guru berperan sebagai penjaga akal sehat dan nilai-nilai kemanusiaan. Meski sering diabaikan, mereka mengajarkan siswa berpikir kritis untuk melawan manipulasi. Guru tidak sekadar mendidik, tetapi juga membangun kesadaran moral di tengah materialisme, memastikan masa depan yang lebih baik.
-
Guru Visioner: Pilar Pendidikan Masa Depan
Apa yang Dimaksud dengan Guru Visioner? Guru visioner adalah guru yang tidak hanya mengajar untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga memiliki pandangan jauh ke depan tentang arah pendidikan dan perkembangan peserta didiknya. Ia mampu melihat potensi siswa melampaui keterbatasan sekarang, membayangkan tantangan yang akan dihadapi generasi mendatang, serta merancang strategi pembelajaran yang relevan agar siswa…
-
Mengenal Taksonomi SOLO: Alternatif Selain Taksonomi Bloom
Taksonomi SOLO, yang dikembangkan oleh Biggs dan Collis, merupakan alat penilaian dalam pendidikan yang berfokus pada kualitas pemahaman siswa melalui lima tingkat kompleksitas. Pendekatan ini mendukung pengembangan kurikulum dan asesmen, memungkinkan guru untuk mengevaluasi dan mendorong pemahaman mendalam pada siswa, berbeda dari Taksonomi Bloom.

