Cerita Pendek

Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra berbentuk prosa yang mengisahkan suatu peristiwa secara ringkas dan padat. Biasanya, cerpen memiliki alur tunggal dengan jumlah tokoh yang terbatas serta penyelesaian yang cepat. Karena sifatnya yang singkat, cerpen berfokus pada satu konflik utama yang dikembangkan secara langsung tanpa banyak latar belakang atau subplot. Dengan jumlah kata yang relatif sedikit, cerpen mampu menyampaikan pesan atau kesan yang kuat kepada pembaca.

Ada beberapa macam cerpen berdasarkan tema dan gaya penulisannya. Cerpen realis menggambarkan kehidupan sehari-hari secara objektif, sementara cerpen surealis menghadirkan unsur fantasi atau mimpi yang tak terikat logika. Selain itu, terdapat cerpen romantis yang mengisahkan hubungan emosional antar tokoh, cerpen horor yang menekankan ketegangan dan ketakutan, serta cerpen humor yang bertujuan menghibur pembaca dengan kelucuan dan kejadian unik. Beberapa cerpen juga memiliki unsur pendidikan atau kritik sosial yang mengajak pembaca untuk merenungkan realitas di sekitar mereka.

Fungsi cerpen sangat beragam, mulai dari hiburan hingga sarana pendidikan dan refleksi sosial. Sebagai hiburan, cerpen memberikan pengalaman membaca yang singkat tetapi berkesan. Dalam dunia pendidikan, cerpen sering digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral, bahasa, dan keterampilan berpikir kritis. Selain itu, cerpen juga berfungsi sebagai media ekspresi bagi penulis untuk menyampaikan pandangan, kritik sosial, atau perasaan pribadi. Dengan kemampuannya menyajikan cerita dalam bentuk yang ringkas dan menarik, cerpen tetap menjadi bagian penting dalam dunia sastra.

Bagi Anda yang menyukai aktivitas menulis serta telah menyelesaikan satu atau lebih naskah cerpen yang belum pernah diterbitkan sebelumnya, kami bantu menerbitkan dan menyebarluaskannya kepada para pembaca yang tepat. Silakan kirimkan naskah Anda dengan mengklik tombol di bawah ini.

Bagi Anda yang memiliki minat menulis dan ingin menjadi penulis hebat, tapi merasa belum memiliki kemampuan yang cukup, Anda dapat mengembangkan diri secara konsisten di sini. Kami menyediakan artikel-artikel yang Anda butuhkan. Untuk mempelajarinya, silakan klik tombol di bawah ini.

Selain itu, kami juga menawarkan bantuan kepada Anda yang membutuhkan. Kami dapat memberikan pelatihan terstruktur dan terjadwal serta memberikan pendampingan secara personal melalui berbagai media komunikasi, seperti via email, Whatsapp, atau konferensi video (Zoom atau Google Meet). Semua kegiatan itu tidak dipungut biaya, alias gratis. Ini adalah wujud komitmen kami untuk membantu siapa saja yang memiliki keinginan kuat. Jika Anda berminat, silakan mendaftar sebagai anggota dengan mengklik tombol di bawah ini.

Bagi Anda yang belum memiliki tulisan yang termasuk kategori cerpen, itu tidak masalah. Anda dapat menempatkan diri sebagai penikmat saja. Cerpen-cerpen yang kami sajikan di laman ini tentu membutuhkan pembaca. Anda dapat menikmatinya secara cuma-cuma.

Di bawah ini terdapat daftar cerpen yang ditulis oleh anggota komunitas ini, cerpenis populer di Indonesia, serta cerpenis kelas dunia. Semoga Anda terhibur, terinspirasi, serta berhasil mengikat makna-maknanya. Selamat menikmati.

Cerpen-cerpen Karya Anggota Komunitas

Antara Aku, Kamu, dan Guillain Barre Sindrome itu

Penulis: Ilva Zumaroh

Aku tak sanggup lagi mendampingimu. Biarkan aku pulang, merawat anak-anak kita di rumah. Nanti, biar Mamak menggantikan aku di sini.”

Tiga kalimat keluar dari lisanku serupa mantra. Membuat air matamu dengan cepat menganak sungai, lalu mengalir membasahi rambutmu yang beberapa hari belum sempat kurapikan.

“Kenapa?” tanyamu pelan, di sela isak tangis yang akhir-akhir ini tidak kusukai.

Baca selengkapnya >>>

Sesal

Penulis: Feri Noperman

Matanya beralih menatap kosong ke arah buket bunga krisan yang tergeletak di atas pasir di sampingnya. Momen beberapa jam yang lalu masih terbayang dengan jelas di benaknya. Rencananya buket bunga itu hendak diberikannya kepada seorang perempuan spesial yang telah lama mengisi hatinya, bahkan sejak kecil. Tapi rencana itu berantakan dalam hitungan detik saja.

Baca selengkapnya >>>

Batal

Penulis: Feri Noperman

“Maaf, Mas. Selain penumpang dilarang masuk.”

“Sebentar saja, Pak. Saya hanya ingin menemui dia sebentar.”

“Maaf, Mas, ya. Ini peraturan. Silakan keluar dari antrean. Di belakang Mas sudah banyak yang menunggu.”

Adit tidak mendebat. Dia pun tidak melakukan perlawanan. Dengan raut wajah kecewa, dia langsung menjauh dari antrean. Sementara perempuan itu bersama kedua orang tuanya sudah melangkah menjauh menuju tangga eskalator yang mengarah ke ruang tunggu keberangkatan.

Baca selengkapnya >>>

Harusnya Aku

Penulis: Serly Utami

Ketika pria yang mengenakan batik coklat bersulam emas itu mendekat, Viola tampak makin salah tingkah. Dia terlihat serba salah mau menatap ke mana. Akhirnya dia mengempaskan bokongnya ke kursi, meninggalkan satu salam dari tamu undangan yang belum sempat menyentuh tangannya.

Baca selengkapnya >>>

Mantanku Mediatorku

Penulis: Feri Noperman

Hari masih pagi, tapi langit sudah terlihat mendung, sama persis seperti hatiku. Aku bergegas masuk ke mobil untuk pergi ke gedung pengadilan agama. Hari ini jadwal mediasi pertama setelah aku mengajukan gugatan cerai kepada suamiku beberapa minggu yang lalu.

Saat masuk ke ruang mediasi, aku dibuat kaget luar biasa. Jantungku langsung berdegup kencang dan tidak beraturan. Wajah di ujung meja sana mustahil untuk tidak kukenali.

Baca selengkapnya >>>

Kejutan

Penulis: Feri Noperman

Kulangkahkan kaki sepelan mungkin agar tidak bersuara. Langkahku langsung menuju ke kamarnya. Terlihat pintu kamar sedikit terbuka. Suara musik melankolis terdengar sayup-sayup dari celahnya.

Aku mengintip. Siska sedang menari. Tapi dia tidak sendirian…! Ada seseorang yang ….

Baca selengkapnya >>>

Cerpen-cerpen Populer di Dunia

Berikut adalah 10 cerpen paling populer di dunia, yang telah mempengaruhi banyak pembaca dan menjadi bagian penting dalam perkembangan sastra global:

1. The Lottery

Penulis: Shirley Jackson (1948)

Cerpen ini menggambarkan sebuah tradisi mengerikan di sebuah desa kecil, di mana warga secara acak memilih seseorang untuk dikorbankan setiap tahun. Cerita ini mengkritik kebiasaan sosial yang dilakukan tanpa alasan logis dan masih relevan hingga kini.

2. The Tell-Tale Heart

Penulis: Edgar Allan Poe (1843)

Salah satu cerpen horor psikologis terbaik, mengisahkan seorang pria yang membunuh orang tua angkatnya dan menjadi paranoid oleh suara detak jantung korbannya. Karya ini menunjukkan kepiawaian Poe dalam menggambarkan kegilaan dan rasa bersalah.

3. The Gift of the Magi

Penulis: O. Henry (1905)

Kisah menyentuh tentang pasangan suami istri miskin yang saling mengorbankan benda paling berharga mereka demi membeli hadiah Natal satu sama lain. Cerita ini terkenal dengan twist ending yang menjadi ciri khas O. Henry.

4. A Good Man Is Hard to Find

Penulis: Flannery O’Connor (1953)

Cerpen ini mengisahkan perjalanan sebuah keluarga yang bertemu dengan seorang penjahat berbahaya bernama “The Misfit.” Dengan tema kejahatan, moralitas, dan religiusitas, cerita ini menawarkan kritik mendalam terhadap masyarakat.

5. The Necklace (La Parure)

Penulis: Guy de Maupassant (1884)

Sebuah cerita klasik tentang seorang wanita yang meminjam kalung berlian untuk menghadiri pesta, lalu kehilangan dan menggantinya dengan hutang besar—hanya untuk menemukan bahwa kalung itu sebenarnya palsu.

6. Harrison Bergeron

Penulis: Kurt Vonnegut (1961)

Cerpen distopia yang menggambarkan dunia di mana semua orang harus dibuat “setara” melalui penghambatan fisik dan mental. Cerita ini mengkritik ekstremitas dalam konsep kesetaraan sosial.

7. Bartleby, the Scrivener

Penulis: Herman Melville (1853)

Kisah unik tentang seorang juru tulis yang tiba-tiba menolak bekerja dengan alasan yang tidak jelas, hanya dengan kalimat ikoniknya: “I would prefer not to.” Cerpen ini sering dikaitkan dengan eksistensialisme dan kritik terhadap kapitalisme.

8. The Yellow Wallpaper

Penulis: Charlotte Perkins Gilman (1892)

Cerpen feminis yang menggambarkan seorang wanita yang mengalami gangguan mental akibat tekanan patriarki. Melalui narasi yang mencekam, cerita ini menjadi kritik sosial terhadap perlakuan medis terhadap perempuan di abad ke-19.

9. Araby

Penulis: James Joyce (1914)

Cerpen ini merupakan bagian dari kumpulan Dubliners dan mengisahkan seorang anak laki-laki yang mengalami kekecewaan pertama dalam hidupnya, menggambarkan peralihan dari masa kanak-kanak ke kedewasaan dengan sangat puitis.

10. The Dead

Penulis: James Joyce (1914)

Sebuah cerpen panjang yang juga berasal dari Dubliners, menggambarkan refleksi seorang pria terhadap kehidupannya, cinta, dan kematian dengan latar budaya Irlandia yang kaya.


Cerpen-cerpen Populer di Indonesia

Berikut adalah 10 cerpen paling populer di Indonesia, yang memiliki pengaruh besar dalam dunia sastra dan sering dibahas dalam kajian sastra Indonesia:

1. Robohnya Surau Kami

Penulis: A.A. Navis (1956)

Cerpen ini mengangkat tema keagamaan dan kritik sosial tentang kepasrahan buta terhadap nasib tanpa usaha. Kisah ini berpusat pada seorang penjaga surau yang akhirnya merasa kehilangan harapan dan mempertanyakan keimanannya.

2. Kemarau

Penulis: A.A. Navis

Cerpen yang menggambarkan dampak kekeringan pada kehidupan masyarakat desa serta bagaimana bencana alam dapat mengungkapkan karakter asli seseorang dalam menghadapi cobaan hidup.

3. Di Bawah Lindungan Ka’bah

Penulis: Hamka

Sebuah cerpen klasik yang mengisahkan cinta yang terhalang oleh status sosial dan nilai-nilai adat, dengan latar kehidupan masyarakat Minangkabau.

4. Darah Milik Rakyat

Penulis: Pramoedya Ananta Toer

Mengangkat tema perjuangan rakyat kecil dalam menghadapi kekuasaan yang menindas, cerpen ini memiliki pesan kuat tentang perlawanan terhadap ketidakadilan.

5. Seribu Kunang-Kunang di Manhattan

Penulis: Umar Kayam (1972)

Sebuah cerpen yang berlatar di New York, menggambarkan perasaan keterasingan dan keinginan akan kehangatan kampung halaman, serta bagaimana manusia menghadapi kehidupan modern yang asing.

6. Sepotong Senja untuk Pacarku

Penulis: Seno Gumira Ajidarma (1991)

Cerpen ini terkenal dengan gaya realisme magisnya, mengisahkan seorang lelaki yang mengirimkan “sepotong senja” kepada kekasihnya, menghadirkan nuansa romantis sekaligus surealis.

7. Kejora

Penulis: Seno Gumira Ajidarma

Cerpen ini menampilkan narasi yang kuat dengan eksplorasi tema cinta, kehilangan, dan absurditas kehidupan melalui simbolisme yang khas.

8. Anak Itu Pulang

Penulis: Toha Mohtar

Kisah seorang anak yang pulang ke kampung halaman setelah bertahun-tahun pergi, hanya untuk menemukan bahwa segalanya telah berubah. Cerita ini penuh dengan refleksi kehidupan dan hubungan manusia dengan waktu.

9. Sitti Nurbaya

Penulis: Marah Rusli

Meskipun lebih dikenal sebagai novel, beberapa bagian dari kisah ini sering dikemas dalam bentuk cerpen yang menceritakan perjuangan seorang wanita melawan perjodohan paksa dalam budaya Minangkabau.

10. “Bibir dalam Pispot

Penulis: Putu Wijaya

Cerpen ini dikenal dengan gaya eksperimentalnya, menampilkan absurditas dan kritik terhadap realitas sosial dengan pendekatan yang unik dan satiris.


Cerpen-cerpen di atas mencerminkan berbagai aspek kehidupan di Indonesia, mulai dari budaya, sosial, politik, hingga filsafat, dan tetap relevan hingga saat ini.


Kembali ke:

Postingan Terbaru

Bergabunglah dengan kami.

Mari ikut berkontribusi membangun peradaban melalui tulisan.