Konservasi Kura-kura

Unib campus, a safe home for turtles

Peradaban tidak dibangun dalam satu hari dengan mahakarya luar biasa, melainkan oleh karya-karya kecil dari berbagai penjuru dunia yang terakumulasi dari waktu ke waktu di sepanjang garis sejarah.

Jadikanlah karya Anda sebagai salah satunya.

Populasi kura-kura di Sumatera saat ini berada dalam kondisi kritis akibat berbagai tekanan lingkungan dan aktivitas manusia. Dari 33 subspesies kura-kura yang ada di Indonesia, 16 di antaranya ditemukan di Pulau Sumatera dengan distribusi yang merata di setiap provinsi. Penurunan populasi ini disebabkan oleh tingkat perkembangbiakan yang rendah serta penyempitan habitat hutan tropis akibat deforestasi dan konversi lahan. Selain itu, eksploitasi berlebihan melalui perburuan dan perdagangan ilegal semakin memperburuk keadaan, menyebabkan beberapa spesies kura-kura terancam punah.

Konservasi kura-kura Sumatera menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Kura-kura berperan dalam rantai makanan sebagai pemakan tumbuhan dan hewan kecil, serta membantu dalam penyebaran benih tanaman air. Upaya konservasi, seperti penangkaran dan pelepasliaran, serta pelibatan masyarakat dalam perlindungan habitat alami, menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan hidup spesies ini di alam liar.

Penggiat konservasi Kura-kura di Universitas Bengkulu

Populasi kura-kura Sumatera kritis

“Tingkat perkembangbiakan yang rendah ditambah penyempitan hutan tropis menyebabkan populasi kura-kura Sumatera menurun, bahkan beberapa spesies ada yang terancam punah,” kata Direktur Pusat Penelitian Konservasi Keanekaragaman Hayati Universitas Bengkulu, Aceng Riyani di Bengkulu, Jumat.

Baca berita selengkapnya >>>

Enam Spesies Kura-Kura di Semenanjung Kampar

Ancaman yang umum dihadapi kura-kura adalah perburuan dan permintaan dari perdagangan hewan peliharaan dalam skala internasional. Polusi dan penghancuran habitat mereka juga menjadi ancaman serius. Karena tingkat reproduksi yang lambat dan tingginya tingkat kematian telur dan anak-anak kura-kura, populasi kura-kura lebih rentan terhadap ancaman-ancaman ini dibandingkan spesies lain. Artinya, populasi kura-kura dapat memerlukan waktu lama untuk pulih setelah penurunan yang drastis, sehingga upaya konservasi sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.

Baca selengkapnya >>>

Kura-Kura Leher Ular Rote Terancam Punah, Masyarakat Jadi Kunci Konservasi

Kura-kura rote atau kura-kura leher ular rote (Chelodina mccordi) merupakan kura-kura endemik Indonesia. Kura-kura ini merupakan salah satu dari 25 spesies kura-kura yang paling terancam di dunia.

Kini, ancaman kepunahan itu semakin serius. Penyebabnya antara lain populasinya di alam sangat kecil, habitat alaminya hampir habis, serta belum ada manajemen untuk pengelolaan spesies tersebut.

Baca selengkapnya >>>

_____________

Kolom ini masih dalam tahap pengembangan. Di sini akan diisi dengan berita-berita terbaru seputar kegiatan konservasi kura-kura yang sedang dilakukan para penggiat konservasi, terutama oleh Pusat Penelitian Konservasi Keanekaragaman Hayati (PPKKH) Universitas Bengkulu.


Kembali ke:

Postingan Terbaru

Bergabunglah dengan kami.

Mari ikut berkontribusi membangun peradaban melalui tulisan.