Sebagian dari kita mungkin pernah atau bahkan sering menanyakan segala sesuatu yang ada di sekitar, terutama terkait dengan makna hidup dan kehidupan. Untuk mencari tahu jawabannya, kita pun melakukan kontemplasi alias perenungan. Hasilnya? Mungkin terjawab, mungkin juga tidak. Tapi setidaknya kita sudah berusaha.
Bagi seorang penulis, kontemplasi malah harus dijadikan sebagai sebuah kebiasaan. Kontemplasi dibutuhkan terutama untuk mengasah ketajaman berpikir secara luas sekaligus mendalam. Selain itu, kontemplasi juga dapat melatih berpikir secara sistematis, logis, komprehensif, dan holistik. Lebih dari itu, kontemplasi pun dapat menjadi sumber munculnya ide-ide baru yang unik, yang dapat dieksekusi menjadi tulisan-tulisan yang menarik.

Kembali ke:
Postingan Terbaru
- Metode Penelitian Korelasi
- Kids need soft skills in the age of AI, but what does this mean for schools?
- The ChatGPT effect: In 3 years the AI chatbot has changed the way people look things up
- Girls and boys solve math problems differently – with similar short-term results but different long-term outcomes
- Metode Studi Kasus untuk Riset di Bidang Pendidikan
Bergabunglah dengan kami.
Mari ikut berkontribusi membangun peradaban melalui tulisan.

