Teknologi adalah tulisan yang bertransformasi menjadi kenyataan.
Literasi Digital: Senjata penting untuk Hidup di Era Digital
Di tengah derasnya arus informasi yang melintas tanpa henti di layar-layar kita, kemampuan untuk memahami, memilah, dan memanfaatkan teknologi bukan lagi sekadar keterampilan tambahan—melainkan kebutuhan utama. Dunia digital telah menjelma menjadi ruang baru tempat manusia belajar, bekerja, berinteraksi, bahkan membangun identitas. Namun, di balik semua kemudahan itu, tersembunyi pula tantangan berupa informasi palsu, jejak digital yang abadi, hingga derasnya pengaruh algoritma.


Ancaman dan Bahaya Kecerdasan Buatan Bagi Manusia
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menawarkan berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia modern. Namun, di balik segala potensinya, AI juga menyimpan sejumlah ancaman terhadap kemampuan berpikir manusia, terutama dalam hal kognisi, kreativitas, dan pengambilan keputusan.
Siapkah Generasi Muda Memasuki Dunia Kerja di Era Kecerdasan Buatan?
Dunia kerja di era kecerdasan buatan (AI) ditandai oleh otomasi yang meluas, di mana banyak tugas rutin dan repetitif mulai digantikan oleh mesin cerdas. Hal ini menyebabkan pergeseran peran manusia dari pekerjaan manual menuju pekerjaan yang lebih bersifat analitis, kreatif, dan berbasis empati. Misalnya, dalam bidang manufaktur dan layanan pelanggan, algoritma AI dapat menangani proses produksi atau menjawab pertanyaan dasar, sehingga tenaga kerja manusia diarahkan untuk mengelola sistem, menganalisis data, atau menangani kasus yang lebih kompleks.


Kolaborasi Manusia dengan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Produktivitas
Di era digital saat ini, informasi tersedia dalam jumlah yang sangat melimpah dan mudah diakses. Perkembangan internet, media sosial, dan teknologi komunikasi telah memungkinkan siapa saja untuk mengakses jutaan sumber informasi hanya dengan beberapa sentuhan jari. Dari berita harian, jurnal ilmiah, hingga video tutorial dan opini publik, semua bisa ditemukan secara instan melalui berbagai platform digital. Kecepatan penyebaran informasi pun meningkat pesat, membuat arus data mengalir tanpa henti setiap detiknya.

Kecanduan Media Sosial?
Sekarang ini, media sosial udah kayak bagian hidup yang nggak bisa dipisahkan. Setiap hari, orang scrolling Instagram, upload story di WhatsApp, atau nonton video random di TikTok. Rasanya semua hal bisa dibagiin ke dunia maya, mulai dari foto makan siang sampai curhatan soal hidup. Serunya, lewat media sosial, kita bisa ketemu orang baru, dapet hiburan gratis, dan ngikutin kabar terbaru dengan super cepat. Tapi kadang, kita juga jadi gampang kebawa suasana, apalagi kalau ngelihat postingan orang lain yang hidupnya kelihatan “sempurna.”
The ChatGPT effect: In 3 years the AI chatbot has changed the way people look things up
Three years ago, if someone needed to fix a leaky faucet or understand inflation, they usually did one of three things: typed the question into Google, searched YouTube for a how-to video or shouted desperately at Alexa for help.

Kembali ke:
Postingan Terbaru
- Metode Penelitian Korelasi
- Kids need soft skills in the age of AI, but what does this mean for schools?
- The ChatGPT effect: In 3 years the AI chatbot has changed the way people look things up
- Girls and boys solve math problems differently – with similar short-term results but different long-term outcomes
- Metode Studi Kasus untuk Riset di Bidang Pendidikan
Bergabunglah dengan kami.
Mari ikut berkontribusi membangun peradaban melalui tulisan.

