EDUKASI


Edukasi adalah proses fundamental dalam mewariskan tulisan-tulisan berdampak besar dan abadi sekaligus menyiapkan penulis-penulis kreatif dan hebat berikutnya.


Edukasi merupakan terjemahan lain dari kata education dalam bahasa Inggris. Education juga dapat diterjemahkan menjadi kata pendidikan. Kata inilah yang lebih sering digunakan di Indonesia, baik secara formal maupun tidak formal dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan atau edukasi merupakan pondasi utama peradaban. Penulis beserta tulisan yang membentuk peradaban dapat disiapkan dengan baik melalui proses pendidikan yang juga baik. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan para penulis dan tulisan yang juga berkualitas yang pada akhirnya akan menjadikan peradaban menjadi kuat, hebat, kokoh, indah, dan bertahan lama.

Pendidikan berkualitas ada di tangan guru-guru yang profesional dan berkualitas. Seperti apa profil guru yang berkualitas? Seperti apa praktik pendidikan yang berkualitas? Bagaimana peran guru dan pendidikan dalam mewujudkan peradaban yang maju? Silakan baca artikel-artikel pada kolom EDUKASI di bawah ini.


Hakikat Pendidikan


Hakikat Pendidikan Sains dan Teknologi

Pada tanggal 15 Juni 2017, sebuah kekacauan kecil terjadi di salah satu bandara tersibuk di Eropa, Bandara Heathrow di London, Inggris. Ribuan orang terpaksa berangkat tanpa bagasi yang mereka bawa. Sementara itu, para penumpang yang baru tiba harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan bagasinya. Gangguan itu muncul karena adanya kerusakan sistem bagasi akibat terputusnya aliran listrik (BBC.com., 2017).

Kejadian di Bandara Heathrow hanyalah contoh kecil dampak ketiadaan listrik dalam waktu beberapa jam saja. Lalu apa yang akan terjadi jika ketiadaan listrik tersebut terjadi lebih lama, misalnya berhari-hari atau berminggu-minggu? Apa yang akan terjadi jika kejadian seperti itu bukan hanya terjadi pada sistem bagasi, melainkan pada semua sistem di bandara tersebut? Kekacauan seperti apa kira-kira yang akan muncul?

Kasus itu hanyalah salah satu contoh kecil dampak dari ketiadaan listrik untuk beberapa saat di satu tempat. Lalu bagaimana jika ketiadaan listrik itu terjadi dalam waktu yang lebih lama serta di banyak tempat di mana sedang berlangsung aktivitas yang sangat penting?


Guru: Ujung Tombak Kemajuan Peradaban


Guru Visioner: Pilar Pendidikan Masa Depan

Guru visioner adalah guru yang tidak hanya mengajar untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga memiliki pandangan jauh ke depan tentang arah pendidikan dan perkembangan peserta didiknya. Ia mampu melihat potensi siswa melampaui keterbatasan sekarang, membayangkan tantangan yang akan dihadapi generasi mendatang, serta merancang strategi pembelajaran yang relevan agar siswa siap menghadapi masa depan yang lebih baik dan lebih cerah.


Guru dan Demokrasi: Mendidik Siswa agar Cerdas Memilih Pemimpin

Setiap kali masa pemilu datang, kita sering mendengar seruan, “Gunakan hak pilihmu dengan bijak!” Tapi pertanyaannya, bagaimana caranya agar seseorang bisa benar-benar bijak dalam memilih? Jawabannya ternyata tidak hanya ada di masa kampanye, melainkan dimulai sejak di bangku sekolah—bersama para guru.


Guru vs Penguasa Zalim: Pena yang Menantang Kekuasaan

Dalam setiap zaman, selalu ada dua kekuatan besar yang berhadapan: kekuasaan dan pengetahuan. Di satu sisi, penguasa memegang kendali atas hukum, kebijakan, dan kekuatan fisik. Di sisi lain, guru memegang kendali atas pikiran dan hati manusia. Ketika penguasa menjadi zalim—menindas, membungkam, dan menipu—guru sering kali menjadi pihak yang berani berdiri di seberangnya.


Guru vs Pengusaha Culas: Perlawanan Sunyi di Ruang Kelas

Di tengah dunia yang semakin tunduk pada logika uang, guru tampak seperti sosok yang kalah zaman. Ia tak punya saham, tak punya panggung, dan sering kali bahkan tak dihargai dengan layak. Namun justru di tengah keterbatasan itulah, guru memegang peran paling penting: menjadi benteng terakhir agar manusia tidak kehilangan akal dan nurani.

Karena di seberang sana, ada kekuatan lain yang terus menggerogoti nilai-nilai kemanusiaan: pengusaha culas—mereka yang mengubah segalanya menjadi komoditas, bahkan kebenaran sekalipun.


Guru sebagai Penulis: Mengubah Pengalaman Mengajar Menjadi Karya Bermakna

Dalam dunia pendidikan, guru selama ini dikenal sebagai sosok penyampai ilmu. Namun di balik peran itu, ada satu kemampuan penting yang sering luput disadari: guru adalah penulis. Bukan hanya penulis buku teks, tetapi penulis gagasan, pengalaman, refleksi, dan inovasi yang lahir dari ruang kelas. Kemampuan menulis bukan sekadar tambahan, melainkan bagian esensial dari profesionalitas seorang guru.


Inovasi Pembelajaran


Pada rentang tahun 2008-2010, Blackberry, sebuah merk dagang telepon pintar (smartphone) asal Kanada, merajai pasar di seluruh dunia. Blackberry menguasai pasar lebih dari 50% di Amerika Serikat dan 20% di pasar global pada masa puncak kejayaannya (Luo, 2018). Keunggulan Blackberry pada waktu itu adalah tingkat keamanannya yang tinggi sehingga disukai oleh para pebisnis, pemimpin perusahaan, serta para pemimpin negara. Selain itu, fiturnya yang jauh lebih lengkap dan lebih mudah dioperasikan dibandingkan para pesaingnya menjadikannya disukai banyak kalangan termasuk anak muda.

Namun, masa kejayaan Blackberry tidak berlangsung lama. Karena keterlambatannya membaca pergeseran dan perkembangan keinginan dan tuntutan pasar, Research In Motion (RIM) sebagai perusahaan yang memproduksi Blackberry terlambat melakukan penyesuaian-penyesuaian. Blackberry tidak mampu bersaing dengan berbagai merk telepon pintar lainnya terutama Iphone besutan Apple serta berbagai merk telepon pintar yang berbasis Android dari Google seperti Samsung. Sejak tahun 2011 hingga tahun 2016, penjualan Blackberry merosot tajam hingga akhirnya pangsa pasar mereka terjun bebas hingga 0% di pasar global (Luo, 2018).

Dari berbagai tinjauan banyak pakar, satu kata yang membunuh raja telepon pintar sekelas Blackberry adalah inovasi. RIM sebagai perusahaan yang membesut merk tersebut terlambat melakukan inovasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan tuntutan pasar.


Pembelajaran Berbagi Keahlian

Perkembangan teknologi canggih seperti teknologi robot, kecerdasan buatan (artificial intelligence), the Internet of Things, cloud, big data, virtual reality, serta augmented reality telah menggerakkan revolusi industri tahap keempat.

Namun, revolusi tersebut juga menghadirkan dampak negatif yang tidak dapat dielakkan seperti gangguan pada pasar kerja (Howell & Schwab, 2018). Teknologi canggih yang digunakan dunia industri sudah menggeser tenaga kerja manusia di banyak pabrik skala besar, yang menyebabkan banyak tenaga kerja kehilangan pekerjaannya dan mengancam tenaga kerja lainnya (Martens & Tolan, 2018). Sementara itu, tuntutan pemerintah dan perusahaan terhadap tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi semakin meningkat untuk menghadapi tantangan, peluang, dan resiko baru yang dimunculkan oleh revolusi industri keempat ini (Durazzi, 2018).

Revolusi proses belajar dan pembelajaran di perguruan tinggi merupakan salah satu upaya yang signifikan untuk mengatasi tantangan dan memenuhi tuntutan di atas. Pembelajaran Berbagi Keahlian merupakan salah satu bentuk revolusi yang sangat relevan. Strategi ini sangat tepat diadopsi oleh para dosen di perguruan tinggi.


Digitalisasi Pembelajaran


Abad 21 ini boleh disebut sebagai era digital karena hampir semua aspek kehidupan manusia telah dipengaruhi, diwarnai, bahkan didominasi oleh teknologi digital. Sampai pada titik tertentu, manusia sudah sangat bergantung dengan keberadaan teknologi ini, hingga pada titik yang sangat mengkhawatirkan, mengalami kecanduan. Sebuah survey melaporkan bahwa 77% remaja merasa cemas saat mereka tidak membawa ponsel (Vision Direct, 2025). Selain itu, lebih dari 70% pengguna ponsel cerdas mengalami “getaran hantu”—merasakan ponsel bergetar padahal tidak—menandakan level kecanduan yang sudah masuk ranah psikologis. Temuan ini menegaskan bahwa generasi sekarang sangat bergantung pada perangkat digital tidak sekadar sebagai alat komunikasi, melainkan juga sebagai “penopang” keseharian dan identitas sosial mereka.

Lebih jauh, teknologi digital telah menjadi tulang punggung hampir semua bidang kehidupan. Dunia industri telah terotomasi berkat teknologi digital berupa kecerdasan buatan dan robotika. Perdagangan sudah dilakukan secara virtual melalui teknologi e-commerce. Berkat kecerdasan bautan, beragam alat transportasi sudah mulai bergeser ke teknologi self-driving, kemudi otomatis. Teknologi digital mendominiasi alat-alat untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Beragam aplikasi sudah digunakan dalam pengelolaan pemerintahan, perusahaan, hingga pendidikan.


Learning with AI falls short compared to old-fashioned web search

Since the release of ChatGPT in late 2022, millions of people have started using large language models to access knowledge. And it’s easy to understand their appeal: Ask a question, get a polished synthesis and move on – it feels like effortless learning.



Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)



Taksonomi SOLO



Pembelajaran STEM


Strategi Pembelajaran Sains Abad 21

Di abad 21 ini, dunia sedang dan akan menghadapi banyak tantangan besar yang bersifat global terutama berkaitan dengan ketersediaan energi, air, makanan, keamanan, urbanisasi, dan perubahan iklim (UNESCO, 2015). Paul Nurse, presiden Royal Society, ketika sedang berbicara di Seoul National University pada bulan Maret 2014 menyatakan bahwa “pada tahun 2030, diperkirakan penduduk bumi akan bertambahsatu miliar, kebutuhan makanan di seluruh dunia akan meningkat 38%, kesenjangan antara permintaan dan persediaan air akan mencapai 40%, dan konsumsi energi diperkirakan akan meningkat sebanyak 54%. Semuanya itu merupakan badai yang sempurna bagi kehidupan manusia.” Sains dan teknologi menjadi harapan besar untuk mengatasi berbagai macam tantangan dan masalah besar yang bersifat global tersebut (UNESCO, 2015).

Sampai sejauh ini, sains merupakan cara terbaik sekaligus terpercaya dalam memahami atau mencari penjelasan di balik objek, fenomena, dan peristiwa alam. Sains berperan penting dalam menyibak misteri tentang keterkaitan antar variabel terutama hubungan sebab akibat dari variabel-variabel tersebut yang kemudian bermuara pada pemahaman tentang bagaimana cara kerja alam semesta. Pemahaman tersebut sangat penting dalam mengantisipasi sesuatu di masa yang akan datang, terutama terkait dengan potensi masalah, ancaman, serta tantangan yang akan dihadapi umat manusia.



Kembali ke laman:

Postingan Terbaru

Bergabunglah dengan kami.

Mari ikut berkontribusi membangun peradaban melalui tulisan.